Rabu, 28 Januari 2015

lord of the ring prolog5

  Namun demikian, anehnya mereka tetap merupakan kaum yang tangguh, walau terbiasa hidup nyaman dalam kedamaian. Mereka sulit untuk ditakut-takuti atau dibunuh; dan mereka begitu menyukai barang-barang bagus, walau jika terpaksa mereka bisa hidup tanpa semua itu; mereka juga bisa bertahan menghadapi kesedihan, musuh, atau cuaca, dengan cara yang membuat terperangah orang-orang yang tidak mengenal mereka dengan baik, yang hanya melihat perut serta wajah mereka yang sehat dan cukup makan. Walau tidak suka bertengkar atau membunuh makhluk hidup sekadar untuk menyenangkan diri, mereka tergolong berani dan kalau perlu masih bisa mengangkat senjata. Mereka mahir memanah, sebab mereka bermata tajam dan bisa mengenai sasaran dengan tepat. Bukan hanya dengan busur dan anak panah. Kalau seorang hobbit membungkuk mengambil batu, sebaiknya cepat-cepatlah mencari perlindungan; semua binatang yang melintas lewat perbatasan mereka sudah tahu betul hal itu.
   Semua hobbit mulanya tinggal di dalam lubang-lubang di tanah, atau begitulah anggapan mereka. Di tempat-tempat semacam itulah mereka merasa paling nyaman; tapi seiring perjalanan waktu, mereka terpaksa beradaptasi dengan bentuk-bentuk tempat tinggal yang lain. Sebenarnya di wilayah Shire pada zaman Bilbo, hanya hobbit-hobbit paling kaya dan paling miskin yang masih mempertahankan kebiasaan lama tersebut. Hobbit yang paling miskin masih tinggal di liang-liang yang paling primitif, yang benar-benar hanya berupa lubang, dengan satu jendela atau tanpa jendela sama sekali; sementara itu, hobbit-hobbit kaya masih membangun lubang-lubang dalam versi lebih mewah daripada sekadar lubang zaman dulu yang digali begitu saja. Namun tidak mudah menemukan tempat-tempat yang sesuai untuk membuat terowongan-terowongan besar dan bercabang-cabang ini (smials, menurut istilah mereka). Maka di tanah-tanah datar dan distrik-distrik yang terletak rendah, kaum hobbit yang telah berkembang biak mulai membangun di atas tanah. Bahkan di daerah-daerah berbukit dan desa-desa yang lebih tua, seperti di Hobbiton atau Tuckborough, atau di kota utama Shire, Michel Delving di White Downs, sekarang banyak rumah terbuat dari kayu, batu bata, atau batu. Rumah-rumah semacam ini terutama disukai oleh para hobbit yang menjadi penggiling padi, pandai besi, pembuat tali, dan pembuat kereta serta profesi lain semacamnya; sebab meski mereka tinggal di lubang-lubang, kaum hobbit sudah lama terbiasa membangun gudang dan bengkel-bengkel kerja.
   Kebiasaan membuat rumah-rumah pertanian dan lumbung-lumbung konon dimulai di antara penduduk Marish di tepi Brandywine. Kaum hobbit di sana, yang disebut penduduk Wilayah Timur, bertubuh agak besar, dengan gerakan lamban, dan mereka mengenakan sepatu bot kurcaci pada musim hujan. Tapi mereka dikenal banyak memiliki darah Stoor, seperti terlihat dari janggut yang banyak dipelihara di antara mereka. Tidak ada kaum Harfoot atau Fallohide yang memelihara janggut. Golongan yang tinggal di Marish dan Buckland, di sebelah timur Sungai yang sesudahnya mereka tempati, kelak sebagian besar datang ke wilayah Shire dari arah selatan; mereka masih tetap memiliki nama-nama aneh serta kata-kata asing yang tidak ditemukan di bagian lain Shire.


 selanjutnya klik di sini

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dan mari kita tunjukan bahwa kita adalah bangsa yg beradab..
Terimakasih