"Sayang, hujan makin deras, dan cuaca juga makin dingin, masuk yuk?" ajak Sinta pada
Magenta.
"Nanti dulu bu, aku masih mau menunggu disini" Magenta menepiskan belaian tangan Sinta
pada bahunya, "siapa tahu dia datang malam ini"
Sinta bergumam tak jelas, dia sangat menghawatirkan keadaan Magenta. Sudah tiga hari ini,
setiap senja datang, Magenta selalu duduk di beranda rumah asrinya, dengan alasan
menunggu Eldart.
"Ma, ayuk masuk dong" rajuk Sinta sambil meraih tangan Magenta dengan halus.
"Bu, kenapa Eldart bohong padaku ? apa salahku? hingga dia tak datang sesuai janjinya, dia
sudah tidak cinta Ma ya bu?" cecar Magenta menahan isak.
"Ma tidak salah sayang, dan Eldart juga tetap mencintai Ma" jawab Sinta lirih.
"Tapi kenapa hari itu dia tidak datang? bukankah dia akan datang bersama orang tuanya
buat melamar Ma, bu?" tangis Magenta meledak sudah.
"Ma, ingatlah nak, Eldart sekarang sudah damai disisi Tuhan bersama kedua orang tuanya"
Sinta berkata lembut namun tegas, "kecelakaan lalu lintas telah merengut nyawa mereka
saat dalam perjalanan kemari tuk melamarmu nak….." tak kuasa lagi Sinta meneruskan
kalimatnya.
"Tidak bu…, Eldart akan datang sesuai janjinya, dia sangat mencintai Ma" pekik Magenta.
"Sayang…" Sinta memeluk Magenta lalu membawanya masuk ke kamar tidurnya.
"Eldart….., Eldart…., Eldart….aku tunggu kamu sayang" teriakan Magenta menggema.
*****
Di sudut ruang sebuah rumah sakit jiwa, tampak keriuhan salah satu pasien bersama kedua
orang tuanya dan para perawat. Seorang gadis cantik yang telah menghuni ruangan itu
selama lima bulan, diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya. Karena kerjasama
dokter dan juga kasih sayang seorang ibu yang setia menemani sang gadis setiap hari,
akhirnya Magenta bisa pulih dari gangguan mentalnya.
"Bu…., Magenta sayang ibu" ucap lirih Magenta.
"Ibu juga nak " Sinta mengecup kening Magenta.
"Eh.., ayah nggak disayang nih?" sang ayah, Bayu protes.
"Ma juga sayang sama ayah" segera Magenta memeluk ayah terkasihnya.
Dengan senyum, mereka bertiga menyusuri koridor rumah sakit. Dalam benak ketiga insan itu
ada harapan untuk masa depan yang lebih baik dan indah tuk sang gadis. Episode masa suram
telah berlalu, biarlah jadi penguat jejak yang kan datang.
*************
Keluarga (kasih sayang orang tua) adalah tempat terbaik buat anak-anak, selamatkan
anak-anak dari kehancuran masa depan mereka
Oleh: Selsa
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Magenta.
"Nanti dulu bu, aku masih mau menunggu disini" Magenta menepiskan belaian tangan Sinta
pada bahunya, "siapa tahu dia datang malam ini"
Sinta bergumam tak jelas, dia sangat menghawatirkan keadaan Magenta. Sudah tiga hari ini,
setiap senja datang, Magenta selalu duduk di beranda rumah asrinya, dengan alasan
menunggu Eldart.
"Ma, ayuk masuk dong" rajuk Sinta sambil meraih tangan Magenta dengan halus.
"Bu, kenapa Eldart bohong padaku ? apa salahku? hingga dia tak datang sesuai janjinya, dia
sudah tidak cinta Ma ya bu?" cecar Magenta menahan isak.
"Ma tidak salah sayang, dan Eldart juga tetap mencintai Ma" jawab Sinta lirih.
"Tapi kenapa hari itu dia tidak datang? bukankah dia akan datang bersama orang tuanya
buat melamar Ma, bu?" tangis Magenta meledak sudah.
"Ma, ingatlah nak, Eldart sekarang sudah damai disisi Tuhan bersama kedua orang tuanya"
Sinta berkata lembut namun tegas, "kecelakaan lalu lintas telah merengut nyawa mereka
saat dalam perjalanan kemari tuk melamarmu nak….." tak kuasa lagi Sinta meneruskan
kalimatnya.
"Tidak bu…, Eldart akan datang sesuai janjinya, dia sangat mencintai Ma" pekik Magenta.
"Sayang…" Sinta memeluk Magenta lalu membawanya masuk ke kamar tidurnya.
"Eldart….., Eldart…., Eldart….aku tunggu kamu sayang" teriakan Magenta menggema.
*****
Di sudut ruang sebuah rumah sakit jiwa, tampak keriuhan salah satu pasien bersama kedua
orang tuanya dan para perawat. Seorang gadis cantik yang telah menghuni ruangan itu
selama lima bulan, diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya. Karena kerjasama
dokter dan juga kasih sayang seorang ibu yang setia menemani sang gadis setiap hari,
akhirnya Magenta bisa pulih dari gangguan mentalnya.
"Bu…., Magenta sayang ibu" ucap lirih Magenta.
"Ibu juga nak " Sinta mengecup kening Magenta.
"Eh.., ayah nggak disayang nih?" sang ayah, Bayu protes.
"Ma juga sayang sama ayah" segera Magenta memeluk ayah terkasihnya.
Dengan senyum, mereka bertiga menyusuri koridor rumah sakit. Dalam benak ketiga insan itu
ada harapan untuk masa depan yang lebih baik dan indah tuk sang gadis. Episode masa suram
telah berlalu, biarlah jadi penguat jejak yang kan datang.
*************
Keluarga (kasih sayang orang tua) adalah tempat terbaik buat anak-anak, selamatkan
anak-anak dari kehancuran masa depan mereka
Oleh: Selsa
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar dan mari kita tunjukan bahwa kita adalah bangsa yg beradab..
Terimakasih