Jumat, 28 September 2012

Kinnara Mencari Ayah #1

Oleh: Nunik Utami
Kenalin, namaku Kinnara lengkapnya Kinnara Khaliza Kurnia (KKK), makanya aku dipanggil
Kekey, aku tinggal ama mam ama dad juga (kadang-kadang) walau dua-duanya
menyayangiku kadang aku ngrasa ada yang aneh, yang ga semestinya, mam selalu pura-pura
ga denger kalo aku panggil dia selain mam, harus mam, tanpa tambahan i or y.
Dad orangnya nyante sekali tp jarang banget di rumah. Kalo aku pengen sesuatu tinggal bilang
ma dad pasti dia usahain. Tapi yang kutau, dad lebih akrab ma motor harley nya ketimbang ma
mam, mungkin dad hapal jumlah bercak di harley nya tapi taruhan dia ga bakal tau persis
jumlah tahi lalat mam.
Aku jarang sekali ngliat mam n dad bersama or tidur satu kamar. Kalo dad pulang dari luar
(bisnis dad konon di luar) mam sibuk merintah mbak-mbak disalon buat nyiapin kamar dad n
'tamu-tamu′nya.
Tamu-tamu dad??? itu cewe2 bule dan aku ga pernah hapal, karena emang slalu berganti-
ganti. Yang jelas kalo dad pulang, paviliun belakang pasti rame rame n rame.
Rumah kami agak luas. Bagian samping buat salon mam, MyKinnara Salon. Dari salon bisa juga
tembus ke rumah, kamarku disebelah kamar mam. Jarang aku masuk kamar mam yang lebih
tepat disebut ruang perawatan daripada kamar. Semua alat n perlengkapan salon, massage
n spa ada disitu. Tentu saja bukan untuk umum.
Mam selalu saja tidak punya waktu kalo tuan itu datang. Biasanya kapanpun mam bersedia
menemaniku. Yang ku tau, kalo mobil item gede panjang itu parkir di depan salon, mam selalu
menyuruhku jalan jalan ma mbak dew (orang kepercayaan mam di salon). Suatu waktu aku
emang males jalan, mam membolehkanku dengan catatan aku diem aja di kamar. Aku sempet
melihat tuan itu lewat jalan tembus kemudian masuk kekamar mam. Ga segagah dad. Bahasa
tubuh mam beda, tidak seperti biasa, tidak sperti ketika mam deket dad.
***
Tuan itu selau datang ketika dad pergi, bukan kebetulan,pasti. Aku ga tau apa yang mam n
tuan itu lakukan di kamar mam (akhirnya aku tau nama tuan itu, ADE, mam menyuruhku
memanggilnya Om Ade, bukan tuan bermobil item yg kadang kusingkat menjadi 'tuan item').
*****
Ada yg ingin aku tanya ke mam,tapi aku takut menyinggung perasan mam, perasaan dad juga.
Di sekolah belajar tentang golongan darah.Dari test gol darahku AB,aku tau pasti gol darah
mam A.Kalo aku AB, harusnya golongan darah dad B or AB, bukan karena A sama B jadi AB.
Tapi hanya dari pasangan bergolongan darah B or AB maka mam bisa dapat keturunan
bergolongan darah AB.
(Kalo blm tau baca, kalo bosan loncatin aja..)
gol darah A,fenotip(sifat tak tampak) : bisa iA iA or iA ii
gol darah B,Fenotip : iB iB or iB ii
gol darah AB, fenotip : iA iB
kalo A dan B kawin (silangkan aja), keturunanya, bisa iA iB (gol drh AB), iA ii (A), ib ii (B) dan
ii ii (O)…
kalo A dan AB kawin, keturunannya bisa iA iA (A), iA iB(AB), iA ii (A), ii iB (B)
Pulang sekolah aku sms dad nanya golongan darahnya, mungkin dad bingung dengan smsku
tapi di jawab juga
" what happen with u girl? my blood type O"
nah lo kalo aku emang anak dad, golongan darahku harusnya A or O.
gol darah O, fenotip : ii ii…. kawin ma A
hasil silang: ii iA(A) or ii ii (O),
Pusing ga??? kalo masih pusing minum aja bodres
*****
Dari pada bikin mam or dad sedih mending aku cari sendiri aku anak siapa.
Aku jadi tau, knapa mam tdak menamaiku Kinnara Sinathrya (nama dad Hary Sinathrya). Aku
berusaha ngajak mam ngobrol tentang masa lalu mam, tentang kisah cinta mam. Kami jadi
seperti teman. Selama ini mam juga menganggapku bukan anak kecil lagi.
Aku juga jadi tau, waktu itu aku berhenti latihan taekwondo karna jack (pacarku satu
sekolah) melarangku
"knapa berhenti… ?" tanya mam melihatku tak lagi berangkat latihan
"ga boleh ma jack"
"why?"
"katanya selaput dara key bisa robek"
"hem…." mam tersenyum sungging, tapi kemudian berlalu ke salon, sambil berbisik ditelingaku "
taekwondo tak akan membuat selaput daramu robek kecuali kamu bercinta dengan
pelatihmu"
.
.
.
(Mam)
Sebelumnya aku gak pernah kepikiran, begitu terbuka sama Key diusianya yang masih dini.
Tapi akhir akhir ini Key memang aneh. Makin sering dirumah, mengunjungiku di kamar dan bolak
balik membuka album foto. Antusias dia bertanya tentang siapa - siapa disana.
Siapa sang prajurit? The x man? Si petualang? The Guru? Yank? Mr. AW?. Dan untuk The
Rider jelas ia tidak bertanya karena dia mengenalnya, mas Hary, laki-laki yang disebut ayah
sekarang.
Aku menerangkannya sedikit - sedikit. Tapi key tampak tidak terlalu puas. Apalagi waktu
aku tanya alasannya kenapa dia tidak latihan taekwondo, dan aku menertawakan alasannya.
Dia ketakutan taekwondo bakal merobek selaput daranya, tidak itu tidak benar. Mam pernah
taekwondo, tapi selaput dara mam tidak robek karena itu.
"sejauh mana hubungan mam dengan The Guru?" anakku yang smart bertanya. Kecerdasan
Key mungkin mewarisi kepintaran ayah kandungnya yang ga tau bahwa kinnaraku lahir dari
dia., Pikiran dia langsung tertuju pada The Guru, karena diantara foto foto itu, The Guru
jelas memakai Seragam Taekwondo lengkap.
******
.
.
(Mam)
"Tiket dimana mas?" aku bertanya sambil mengemasi barang-barang mas Pras yang akan di
bawa ke Medan.
"nih" mas Pras mengeluarkan tiket dari kantong nya. Aku memasukkan ke saku tas paling luar.
Ingin sekali merobek tiket tiket itu dan berteriak agar ia membatalkan niatnya ke medan.
"aku dua minggu di sana, kunci gudang kasihin Wahono ya?" yang dimaksud gudang adalah
gudang tempat menyimpan peralatan taekwondo.
Aku mengangguk tapi tetep diam. kalau dibilang sedih, amat sedih. Dua bulan terakhir ini hari-
hari kami begitu indah.
"Kamu masih belum mens?' aku menggeleng.
"Kalau ada apa-apa or kalo dah keluar, kamu sms aja, sms kosong, takut ketahuan ayu"
Mbak ayu adalah pacar mas Pras sebenarnya, sedang aku pacar ilegal.
Sekarang aku berpikiran kalo mas Pras mendekatiku karena rasa sepinya ditinggal mbak Ayu
pulang kampung.
Mungkin memang begitu, awalnya hubungan kami biasa aja, murid sama pelatih. suatu saat
sikap mas pras berubah, mengantar jemput latihan, membantuku menyelesaikan skripsiku
mengantar ke pembimbing. aku mulai tergoda, aku pun mulai menunggu nunggu kalo hari itu dia
tidak sms or telepon.
Aku tau mas pras punya pacar, aku pikir apa salahnya, pacarnya kan ga ada. sampe pada
akhirnya berawal dari bercanda, tangan ga sengaja tersentuh, sengaja berpegangan tangan,
sikon mendukung bwat ciuman, sengaja cari t4 bwat ciuman, dan puncaknya aku
menyerahkan itu, satu-satunya milikku yang ga mungkin bisa balik.
aku dah tau dari awal resikonya, pada akhirnya bakal sendiri lagi. Aku udah siapin mental, tapi
ketika bner bner terjadi, sungguh sakit, amat sakit.
Mas Pras ke Medan bwat jemput mbak Ayu dan kenalan ma keluarga mbak Ayu untuk
seterusnya ke jenjang yg lebih jauh.
Aku memegangi perutku, telat 2 minggu, gimana kalo jadi. mas Pras bilang "Kita cari jalan
Keluar" aku tau pasti mas Pras gak akan menikahiku.
*****
.
.
(key)
"Trus mam tetap melanjutkan kehamilan mam?" aku bertanya dag dig dug. kalo The Guru ayah
kandungku, lumayan juga. ayah kandungku guru taekwondo. Aku akan cari dia, kalo mama
tiriku marah gimana ya? ah biarin aja, aku kan anaknya.
"Gak, mam gak hamil, cuma telat biasa, karena beban pikiran mam mau ditinggalin The Guru
pergi" nah lo, jawaban mam semakin membuatku bingung.
aku bukan anak dad, the guru tidur ama mam, tapi aku bukan anak dia, dengan berapa banyak
laki-laki mam bercinta sebelum akhirnya menikah ma dad?

Bersambung...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dan mari kita tunjukan bahwa kita adalah bangsa yg beradab..
Terimakasih