Rabu, 28 Januari 2015

CATATAN TENTANG SEJARAH-SEJARAH SHIRE



Pada akhir Zaman Ketiga, peran para hobbit dalam peristiwa-peristiwa besar yang mengarah pada masuknya Shire menjadi wilayah Kerajaan Bersatu, telah membangkitkan minat yang lebih besar pada diri mereka, mengenai sejarah mereka sendiri; banyak tradisi mereka, yang sampai saat itu sebagian besar masih disampaikan secara oral, kini dikumpulkan menjadi bentuk tertulis. Keluarga-keluarga yang lebih terkemuka juga merasa berkepentingan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam Kerajaan tersebut secara garis besar, dan banyak anggota keluarga mereka mempelajari sejarah-sejarah serta legenda-legenda lamanya. Menjelang akhir abad pertama Zaman Keempat, di Shire sudah bisa ditemukan beberapa perpustakaan yang menyimpan banyak buku dan catatan sejarah.
   Koleksi terbesar yang mereka miliki mungkin ada di Under-towers, di Great Smials, dan di Brandy Hall. Catatan tentang akhir Zaman Ketiga ini terutama diambil dari Buku Merah Westmarch. Sumber paling penting untuk sejarah Perang Cincin itu dinamakan demikian karena lama tersimpan di Undertowers, rumah keluarga Fairbairn, Para Pengawas Westmarch. Buku itu sebenarnya adalah buku harian pribadi Bilbo, yang dibawanya ke Rivendell. Frodo membawa kembali buku itu ke Shire, berikut banyak lembar catatan lepas lainnya, dan selama H.S. 1420-1, ia hampir memenuhi lembar-lembar buku tersebut dengan catatannya tentang Perang. Namun bersama buku itu terdapat tiga buku tebal lainnya, dijilid dalam kulit merah-barangkali disimpan menjadi satu di sebuah kotak merah-yang diberikan Bilbo padanya sebagai hadiah perpisahan. Di Westmarch, pada keempat buku tersebut kemudian ditambahkan buku kelima berisi berbagai komentar, silsilah, dan macam-macam hal lainnya yang menyangkut para hobbit dalam Rombongan Sembilan Pembawa Cincin.
   Buku Merah yang asli sudah tidak ada, tapi salinannya banyak dibuat, terutama volume pertamanya, untuk keperluan keturunan anak-anak Master Samwise. Namun salinan yang paling penting menyimpan sejarah berbeda. Salinan tersebut disimpan di Great Smials, namun ditulis di Gondor, kemungkinan atas permintaan cucu buyut Peregrin, dan diselesaikan pada H.S. 1592 (Zaman Keempat 172). Juru tulis dari selatan menambahkan catatan ini: Findegil, Juru Tulis Raja, menyelesaikan karya ini pada IV 172. Ini adalah salinan setepatnya dari seluruh detail dalam Buku sang Thain di Minas Tirith. Buku tersebut merupakan salinan yang dibuat atas permintaan Raja Elessar, dari Buku Merah Periannath, dan dibawa kepadanya oleh Thain Peregrin ketika ia mengundurkan diri ke Gondor pada IV 64.
   Buku sang Thain den-an demikian merupakan salinan pertama yang dibuat dari Buku Merah, dan berisi banyak hal yang kelak dihapus atau hilang. Di Minas Tirith, buku itu mendapatkan banyak catatan serta koreksi, terutama pada nama-nama, kata-kata, dan kutipan-kutipan dalam bahasa Peri di dalamnya; dan di situ ditambahkan pula versi ringkas bagian-bagian dari Kisah Aragorn dan Arwen, yang berada di luar catatan tentang Perang. Kisah selengkapnya kabarnya ditulis oleh Barahir, cucu laki-laki Faramir, beberapa lama setelah kematian sang Raja. Tapi yang paling penting dari salinan yang dibuat Findegil adalah salinan itulah satu-satun'ya yang menyimpan keseluruhan "Terjemahan dari bahasa Peri" yang ditulis Bilbo. Ketiga buku ini merupakan hasil karya yang memerlukan kecakapan tinggi serta pengetahuan luas, dan untuk menuliskannya, antara tahun 1403 sampai 1418 Bilbo telah menggunakan segala sumber yang bisa diperolehnya di Rivendell, baik dari mereka yang masih hidup maupun yang diperolehnya secara tertulis. Tapi berhubung ketiga buku ini jarang dipergunakan oleh Frodo, karena hampir sepenuhnya berisi catatan tentang Zaman Peri, maka ketiganya tidak dibahas lebih lanjut di sini.
   Berhubung Meriadoc dan Peregrin menjadi kepala-kepala keluarga terkemuka kelak, dan berhubung mereka juga terus menjalin hubungan dengan Rohan dan Gondor, maka perpustakaan-perpustakaan di Bucklebury dan Tuckborough menyimpan banyak catatan yang tidak muncul dalam Buku Merah. Di Brandy Hall banyak karya yang berkaitan dengan Eriador serta sejarah Rohan. Beberapa di antaranya disusun atau dimulai oleh Meriadoc sendiri, walaupun di Shire ia terutama dikenang karena karyanya Asal-usul Tanaman di Shire, dan Penghitungan Tahun, di mana ia membahas hubungan antara kalender-kalender Shire dan Bree dengan kalender-kalender Rivendell, Gondor, dan Rohan. Ia juga menulis risalat singkat tentang Kata-Kata Lama dan Nama-Nama di Shire, di mana ia menunjukkan minat khusus dalam menemukan kaitan antara "kata-kata Shire"—seperti mathom dan unsur-unsur lama dalam nama-nama tempat—dengan bahasa Rohirrim.
   Di Great Smials, buku-buku ini tidak terlalu diminati oleh penduduk Shire, walau mereka punya arti penting dalam skala sejarah yang lebih besar. Dari keseluruhan buku tersebut, tak satu pun yang ditulis oleh Peregrin, namun ia dan para penerusnya mengumpulkan banyak manuskrip yang ditulis oleh para juru tulis Gondor: terutama salinan-salinan atau ringkasan-ringkasan sejarah atau legenda-legenda yang berkaitan dengan Elendil dan para pewarisnya. Hanya di Shire bisa ditemukan bahan-bahan ekstensif tentang sejarah Numenor serta kebangkitan Sauron. Kemungkinan di Great Smials-lah Kisah Perjalanan Tahun disatukan, dengan bantuan materi yang dikumpulkan oleh Meriadoc. Walaupun tanggal-tanggal yang dicantumkan sering kali merupakan perkiraan belaka, terutama untuk Zaman Kedua, namun tanggal-tanggal tersebut layak diperhatikan. Kemungkinan Meriadoc mendapatkan bantuan dan informasi dari Rivendell, yang dikunjunginya lebih dari sekali. Di sana, meskipun Elrond telah pergi, anak-anaknya masih lama tinggal di tempat itu, bersama beberapa kaum Peri Tinggi. Kabamya Celeborn masih terus tinggal di sana setelah kepergian Galadriel; tapi tak ada catatan tentang hari ketika ia akhirnya berangkat ke Grey Havens, dan bersamanya lenyaplah kenangan terakhir yang hidup tentang Zaman Peri di Dunia Tengah.

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dan mari kita tunjukan bahwa kita adalah bangsa yg beradab..
Terimakasih